MENUJU ONTHEL MENJADI IKON BANDUNG LEWAT PSB

   



        Namanya berbau waktu yang lama. Sementara bentuk benda yang dibawa mereka antik dan enak  dipandang mata: sepeda tua atawa onthel.

     Itulah Paguyuban Sapedah Baheula*  atau lebih dikenal dengan sebutan PSB. Komunitas itu lahir secara resmi di Bandung,  Jawa Barat, pada 31 Januari 2005 atas prakarsa sekitar 25 orang pemakai sepeda tua yang sering berkumpul di suatu tempat.

   Sejak awal pendiriannya keberadaan Paguyuban Sapedah Baheula semakin berkembang.  Selain dari jumlah anggota yang terus bertambah (lebih dari 500 orang, red) dan sepeda yang semakin variatif, PSB secara perlahan tapi pasti ikut menggiring sepeda tua menjadi salah satu ikon Bandung selain Gedung Sate dan Persib.  

     Betapa tidak, hampir di setiap aktifitas baik bersifat individu dan kelompok seperti preweeding dan perpisahan sekolah, Car Free Day dan Bandung Lautan Api yang sifatnya lokal serta Kemilau Nusantara dan Hari Lingkungan hidup untuk tingkat nasional, sepeda-sepeda tua milik anggota PSB selalu hadir untuk mengisi dan mewarnai suasana kegiatan-kegiatan tersebut. Mereka datang bukan lagi menawarkan diri seperti dulu, tapi hadir sebagai undangan dari masyarakat luas.
     Namun, untuk mempertahankan eksistensi organisasi sekaligus menarik minat lebih banyak orang menggunakan sepeda sebagaimana tujuan awal pendiriannya, PSB pun tidak terlena hanya menunggu undangan datang. Mereka juga membuat kegiatan yang diselenggarakannya sendiri yakni Bandung Lautan Onthel.  Kegiatan itu telah berlangsung pada 2007 yang diikuti sekitar 800 peserta se Jawa dan Lampung. Sementara pada akhir Januari 2010 lalu dimana waktunya bersamaan dengan HUT kelima organisasinya, PSB pun menggelar kegiatan serupa yang lebih besar karena diikuti peserta dari Malaysia dan Singapura.   

     Nah, yuk selanjutnya kita tunggu pergerakan PSB kemudian.(Rochmat Darodjat/foto : sepeda.wordpress.com)
*jadul