DARSO, PANUTAN GENERASI PENERUS KESENIAN TRADISI SUNDA
Saturday, November 13, 2010
Seniman bernama lengkap Hendarso ini memang hebat. Syair dan lirik lagu yang didendangkannya bisa membuat pendengar termenung, tersenyum bahkan tertawa. Apalagi bila menyaksikan langsung aksinya di panggung-panggung pertunjukkan, dijamin sulit menghilangkan momen itu dari memori ingatan anda.
foto : unpad.ac.id |
Padahal pengiring nyanyian Darso bukanlah alat musik modern yang bisa mengeluarkan segala rupa bunyi-bunyian dan beragam asesorisnya. Dia hanya mengandalkan suara dari pukulan batang ruas-ruas bambu yang tersusun menurut tangga nada Sunda yang disebut kesenian calung. Namun demikian, calung selalu menjelma menjadi musik menghentak dada dan membuat tubuh dan kepala bergoyang jika bergabung dengan vocal emas dan gaya panggung Darso yang unik dan terkesan bebas lepas tanpa aturan.
Meski kelompok-kelompok kesenian calung terus bermunculan, peraih Anugerah Jabar Music Award (2005) dan Anugerah Budaya Kota Bandung (2009) ini dianggap belum ada tandingan di bidangnya. Sampai hari ini suara, gaya serta penampilan lelaki berumur 65 tahun itu masih banyak ditiru para generasi penerusnya. Tak ketinggalan lagu-lagunya pun seperti Kabogoh Jauh, Maribaya, Amparan Sajadah dan Panineungan masih sering terdengar melantun di lomba-lomba nyanyi pop Sunda dan panggung-panggung hiburan.
Lebih hebatnya lagi sampai sekarang pun Darso tidak pernah memasang target bayaran berapa dan memilah-milah siapa dan darimana yang mengundang tampil manggung dia bersama kelompok calungnya. Darso lebih peduli memikirkan pelestarian budaya Sunda di semua kalangan masyarakat.
Simak saja pernyataan Darso saat menjawab kesukse-
san di pasar musik sekitar 300 lagu-lagu dia karya cipta Uko Hendarto maupun seniman musik lainnya :
san di pasar musik sekitar 300 lagu-lagu dia karya cipta Uko Hendarto maupun seniman musik lainnya :
”Katanya , semuanya (album Darso, red) laku. Saya tak tahu persis karena tidak peduli akan hal itu." *
Ruaaarrr biasa….Bravo Kang Darso!!! (Rochmat Darodjat)
Note:
* Kompas.com (24/7/2010)
0 komentar:
Post a Comment